RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Awang Harun Satyana
Thu, 18 May 2006 01:42:42 -0700
Menarik Ar, Bima dan Zulu bisa dipelajari charging history-nya dan kemungkinan
in-reservoir alteration-nya. Apalagi kalau semua sumur produksinya menunjukkan
API serendah itu. Kalau Arimbi, Zelda, dll. itu khas API asal lakustrine source
rocks. Mungkin disertasi Pak Haposan Napitupulu Pertamina perlu dikaji lagi,
Pak Haposan mengajukan tiga oil grouping di wilayah ini : asal lakustrin, asal
fluvio-deltaik, dan asal marine carbonates. Yang lakustrin (Banuwati) dan
fluvio-deltaik (Talang Akar) sudah terbukti dan dominan. Yang asal karbonat
(mestinya Baturaja ?) mungkin Bima dan Zulu itu ? Menarik lagi, Bima duduk di
horst depocenter Sunda Basin. Sunda Basin sangat khas lakustrin. Berarti minyak
Bima bukan dari Sunda, melainkan dari dalaman di timurnya yang Baturajanya
mestinya sudah masuk ke oil window ? Perlu pengkajian ulang.
Salam,
awang
-----Original Message-----
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 18, 2006 3:20 PM
To: [email protected]
Subject: RE: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Pak Awang, dari lapangan2 utara laut jawa itu memang hanya Zulu dan Bima yang
memiliki API 21deg dari komposit crudenya, berbeda jauh dengan Arjuna, Arimbi
dan Zelda, Cintanatomas (ex maxus) yang berada pd kisaran 32-37deg.
Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
API rendah (heavy oils) juga bisa berhubungan dengan source facies. Dari
statistik 7000 sampel minyak seluruh dunia yang diketahui dengan baik
korelasinya terhadap batuan induk, diketahui bahwa minyak yang berasal dari
source marine carbonate dapat punya API di antara 10-40 deg API (kondisi tak
biodegraded), rata-rata 25-35 deg API. Minyak Salawati yang ada di sekitar
Walio Field (Kasim, Jaya, Walio, Linda, Sele, dan sekitarnya) adalah contoh
yang baik.
Minyak Seram, seperti ditulis Herry dan Ariadi, juga memberikan contoh yang
baik. Baik minyak yang di Pleistosen Fufa maupun minyak yang ada di Middle
Jurassic Man usela keduanya punya API berat. Memang ada yang terbiodegradasi
seperti di Bula dan seepages di dekatnya karena reservoirnya dangkal, tetapi
yang di East Nief dan Oseil, API-nya pun rendah walau tak terbiodegradasi.
Bula oil seep lumayan terbiodegradasi karena n-parafin dan isoprenoidnya
hilang, tetapi steran-nya tak terganggu sama sekali. Minyak dari Mesozoik East
Nief atau Oseil (API 15-24) punya pristane/phytane rendah (0.48-0.77), sulfur
tinggi (0.94-2.95 wt %). Sangat khas minyak2 dari lingkungan anoxic. Fraksi
saturate masih > 60 %, menunjukkan minyak tak terbiodegradasi.
Biomarkernya menunjukkan bahwa minyak ini berasal dari anoxic marine carbonate
source rocks. Buktinya, minyak menunjukkan low diasterane ratios, low tricyclic
terpanes, high norhopane/hopane ratios, dan high 30-norhopanes. Ini adalah
ciri-ciri clay-poor anoxic carbonate source rocks. Oleanane tak ditemukan, juga
C26 24-nordiacholestane ratio rendah. Dua ciri ini telah cukup untuk mengatakan
bahwa minyak berasal dari source rocks berumur Jurassic atau lebih tua. Kalau
kita lihat stratigrafinya, maka bisa dipastikan bahwa source rock untuk East
Nief/Oseil/Bula adalah late-Triassic-middle Jurassic Saman-Saman carbonates.
Tak mengherankan API-nya berat walaupun tak terbiodegradasi.
Kalau terjadi keseragaman API di sekitar 20 deg untuk lapangan2 ex ARCO NWJ dan
lapangan2 Tarakan, agak mengherankan sebab fluvio-deltaik Talang Akar atau
lacustrine Banuwati source rocks dan juga fluvio-deltaik Meliat/Santul source
rocks tak mungkin menghasilkan API serendah itu walaupun di kasus low maturity.
Tipe2 batuan induk seperti ini punya rata2 API 35-45. Atau, terjadi massal
biodegradation, atau Baturaja marine carbonates source-nya ? Bagaimana ni Ar ?
Salam,
awang
-----Original Message-----
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 18, 2006 12:54 PM
To: [email protected]
Subject: Re: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
Dari yg dilakukan Kufpec pada salahsatu DST-nya bahkan ada yang dibawah 15 API,
tepatnya 14.7 deg API. Lapangan2 ex ARCO NWJ dan lapangan2 dari Tarakan juga
memiliki API yang relatif rendah, kisaran 20.
ar-
Herry Maulana wrote:
Oseil Field (15-22 deg API) dan Bula Field mungkin masuk kategori heavy oil.
Keduanya berada di Pulau Seram PSC (Kufpec operated) .
Herry
"Iman Argakoesoemah"
energi.com> cc:
Subject: [iagi-net-l] Heavy Oil Fields in Indonesia
17/05/2006 03:12 PM
Please respond to
iagi-net
- Forums
- ASX - By Stock
- LIO
- can someone translate this
can someone translate this
-
- There are more pages in this discussion • 1 more message in this thread...
You’re viewing a single post only. To view the entire thread just sign in or Join Now (FREE)
Add LIO (ASX) to my watchlist
(20min delay)
|
|||||
Last
2.1¢ |
Change
-0.001(4.55%) |
Mkt cap ! $10.48M |
Open | High | Low | Value | Volume |
2.1¢ | 2.1¢ | 2.1¢ | $273 | 13.00K |
Buyers (Bids)
No. | Vol. | Price($) |
---|---|---|
1 | 4727 | 2.1¢ |
Sellers (Offers)
Price($) | Vol. | No. |
---|---|---|
2.2¢ | 1032704 | 3 |
View Market Depth
No. | Vol. | Price($) |
---|---|---|
1 | 46027 | 0.028 |
1 | 40000 | 0.025 |
1 | 40039 | 0.024 |
1 | 66688 | 0.012 |
1 | 500000 | 0.010 |
Price($) | Vol. | No. |
---|---|---|
0.031 | 100000 | 1 |
0.032 | 6404441 | 1 |
0.035 | 93888 | 1 |
0.045 | 80000 | 1 |
0.050 | 80000 | 1 |
Last trade - 16.10pm 29/11/2024 (20 minute delay) ? |
LIO (ASX) Chart |